Jumat, 25 Januari 2013

postheadericon Sang Surya pun kini mampu terangi Susukan di Malam Hari


PDF Cetak Surel


Senin, 21 Januari 2013 02:31
(BANJARNEGARA) - Matahari memang betul-betul sebagai pusat kehidupan. Tidak hanya memberi terang dan kehidupan di siang hari. Namun malalui rekayasa teknologi, energinya pun masih mampu untuk menerangi puluhan rumah di malam hari saat sang Bulan menggantikan perannya. Ini seperti yang terjadi di Dusun Susukan, Desa Kalisat Kidul, Kecamatan Kalibening.
Melalui kecanggihan teknologi terbarukan, harapan masyarakat Dusun Susukan, Desa Kalisat Kidul, Kecamatan Kalibening untuk dapat menikmati listrik seperti halnya yang dinikmati tetangga desa dan desa-desa lainnya Kamis lalu (17/01), terjawab sudah.

Secara resmi Wakil Bupati Drs. Hadi Supeno, M. Si., mengukuhkan Pengelolaan Kelembagaan Masyarakat berupa Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) “Cerah”. Pengukuhan OMS Cerah ini sekaligus juga menandakan bahwa sejak hari itu secara resmi listrik tenaga surya sudah bisa dinikmati oleh seluruh warga dusun.

OMS Cerah ini bertindak seperti halnya PLN yang tugasnya mengurus listrik. Bedanya kalau OMS Cerah ruang lingkupnya hanya satu dusun. OMS yang beranggotakan sebelas orang dengan ketua, sekretaris, bendahara, keamanan, pemeliharaan, dan dua operator inilah yang bertanggung jawab atas keberlangsungan PLTS tersebut.

Menurut Ketua OMS, Gianto, untuk dana pemeliharaan dengan diketahui oleh desa, pengelola dan masyarakat sudah sepakat akan mengenakan tariff per bulannya.

“Kami belum melakukan musyawarah. Dari pertemuan awal, diperkirakan biayanya berkisar antara 15 - 20 ribu” katanya.

Kepala Dinas PSDA dan ESDM Doni Sutrisna mengatakan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun PLTS beserta kelengkapannya adalah sebesar Rp 2 M yang merupakan bantuan dari Kementrian ESDM. Uang sebesar itu digunakan untuk membangun bagunan utama instalasi pembangkit listrik tenaga surya beserta kelengkapannya, membangun istalasi listrik untuk 85 KK, 2 Fasilitas Umum, dan 75 titik lampu penerangan jalan.

“Total kapasistas PLTS adalah 15 KW. Cukup untuk menerangi dusun secara normal. Namun agar PLTS ini awet, terpelihara dengan baik, dan tersedianya cadangan yang cukup untuk seluruh warga maka dilakukan suatu pengaturan” katanya.

Caranya, kata Doni, adalah untuk masing-masing KK diberikan listrik dengan system kuota sebesar 450 Watt dengan 3 titik lampu penerang LED yang lebih hemat energi dan satu stop kontak. Untuk alat control maka dalam setiap instalasi listrik masing-masing rumah tangga terpasang alat yang bernama limiter yang secara otomatis akan memutus aliran listrik begitu melebihi kuota.

“Itu koridornya. Jika warga menghabiskannya untuk alat-alat yang membutuhkan energi besar, resikonya engeri listrik untuk keluarganya habis sehingga tidak mampu untuk menerangi sampai pagi” katanya.

Pesan hemat energi ini, lanjutnya, secara paket juga sudah dirancang dengan masuknya TV LCD dan Antena Parabol dalam paket bantuan dari Kementrian ESDM. Televisi ini dirancang untuk dipergunakan sebagai fasilitas umum untuk tontonan bersama.

“Selain hal tersebut, penghematan energi dilakukan dengan melakukan system waktu nyala PLTS yaitu dari sore sampai pagi” katanya.

Wakil Bupati Drs. Hadi Supeno, M. Si., yang menghadiri dan meresmikan Pengelolaan Kelembagaan Masyarakat mengharapkan agar organisasi ini dapat dikelola dengan rukun dan disiplin. Setiap organisasi selalu mempunyai masalah, namun harapan saya bila ada masalah tolong untuk dibicarakan terlebih dahulu.

“Jangan sedikit-sedikit dijadikan permasalahan. Ana rembuh ya dirembug. Kalau akur,kondisi organisasi akan sehat” katanya.

Disiplin, kata Hadi, meliputi disiplin iuran listrik yang besaranya sesuai yang teilah disepakati dalam musyawarah warga serta warga diharapkan juga disiplin dalam penggunakan energi listrik.

“Selain itu kami minta pengelola juga open. Dirawat. Kalau kita rajin merawat usia alat akan lebih lama” katanya.

Harapan saya, kata Hadi, setelah masuknya listrik ini dapat mendorong laju dinamika ekonomi masyarakat.

“Manfaatkan listrik untuk kegiatan-kegiatan produktif” katanya. (**--eko br)

sumber : banjarnegara

0 komentar: